Saksi Bisu
Karya Agatha Christie
Nona
Emily Arundell tinggal di Market Basing di sebuah rumah besar warisan ayahnya,
John Laverton Arundell, yang diberi nama “Puri Hijau”. Ia tinggal bersama para
pelayannya, yaitu Nona Wilhelmina Lawson dan Ellen serta anjing setianya, Bob.
Diusianya yang hampir 80 tahun, nona Emily Arundell belum menikah. Ia pun sama
sekali tidak tertarik dengan pernikahan seperti kedua saudaranya yang lain yang
tidak menikah sepanjang hidupnya.
Ayah Nona Emily, John Arundell, memiliki lima orang anak,
yaitu Thomas, Arabella, Mathilda, Agnes, dan Emily. Hanya dua anaknya yang
menikah. John Arundell dan keempat anaknya sudah lama meninggal. Ia memilki
cucu dari Thomas Arundell, bernama Charles dan Theresa Arundell serta cucu dari
Arabella bernama Bella Arundell. Ia memiliki kekayaan yang sangat melimpah, dan
kekayaannya itu diwariskan kepada Nona Emily. Menginjak usia yang semakin tua
dan sering sakit-sakitan, keponakan Nona Emily berlomba-lomba untuk mewarisi
harta kekayaan bibinya tersebut.
Ketika liburan Paskah, ketiga keponakan Nona Emily beserta
Dr.Tanios, suami Bella Arundell, datang mengunjunginya. Tujuan mereka adalah
ingin meminta warisan. Nona Emily adalah orang yang cerdas. Ia sangat khawatir
apabila harta peninggalannya nanti akan dihambur-hamburkan keponakannya,
mengingat kehidupan keponakannya penuh dengan hura-hura dan kemewahan.
Salah satu keponakannya berniat untuk membunuh Nona Emily
agar semakin cepat mendapat warisan. Suatu malam, ketika keponakannya masih
menginap di rumahnya, Nona Emily jatuh dari tangga. Orang-orang mengira bahwa
kecelakaan itu disebabkan karena Nona Emily tersandung bola Bob. Namun, Nona
Emily yang cerdas tidak berpikir seperti itu. Ada hal lain yang membuatnya
terjatuh. Dan ia tidak bisa menyelidiki lebih jauh karena akibat kecelakaan
itu, ia harus terbaring di tempat tidurnya meskipun cedera yang dialaminya
tidak begitu parah. Ia memutuskan untuk meminta bantuan seorang detektif untuk
menyelidiki kecelakaan yang menimpanya. Ia mulai menulis surat kepada detektif
yang bernama Tn. Hercules Poirot.
Selang beberapa minggu Nona Emily meninggal dunia. Dan
alangkah terkejutnya para keponakannya saat mereka tahu bahwa harta bibinya,
seluruhnya diwariskan kepada pelayan wanitanya yang bernama Nona Lawson. Hal
ini tentu saja membuat mereka kecewa termasuk salah satu keponakan yang
merencakan pembunuhan tersebut.
Banyak orang menganggap bahwa kematian Nona Emily sangat
wajar. Namun, tidak begitu dengan Poirot. Setelah menerima surat dari Emily
Arundell, ia merasa kematian Nona Emily telah direncanakan seseorang. Sebagai
seorang detektif, ia harus mengungkap permasalahan dari kliennya itu. Bersama
temannya, tuan Hastings, ia mulai melakukan penyelidikan.
Pertama, Poirot dan rekannya berkunjung ke Puri Hijau. Di
sana ia bertemu dengan pelayan bernama Nona Ellen. Ia mendapat keterangan
begitu banyak dari Ellen. Poirot mendatangi dokter pribadi Nona Emily. Dokter
itu mengatakan, kematian Nona Emily wajar-wajar saja dan tidak ditemukan
tanda-tanda keracunan. Dari kesaksian Nona Lawson, yang menyaksikan detik-detik
terakhir Nona Emily sebelum meninggal, ia mengungkapkan bahwa ketika berbicara,
dari mulut Nona Emily keluar asap.
Penyelidikan berlanjut kepada ketiga keponakan Nona Emily.
Theresa dan Charles mengatakan bahwa memang benar ia sangat menginginkan harta
bibinya. Tapi ia takkan tega meracuni bibinya hingga meninggal. Selanjutnya
pengakuan dari Bella Arundell, yang menyatakan bahwa ia sama sekali tidak tahu
apa-apa soal kematian bibinya. Ia merasa ditekan oleh suaminya. Hal itu membuat
hidupnya kurang tenang dan menjadi orang yang ambisius.
Setelah melakukan berbagai penyelidikan dan mendapat
informasi dari berbagai sumber, Poirot akhirnya berhasil memecahkan kasus
kematian Nona Emily. Ia menyimpulkan bahwa keponakannya, Bella Arundell yang
telah mengatur pembunuhannya. Motifnya adalah ia ingin menguasai harta Nona
Emily agar ia bisa membalas dendam terhadap suaminya sendiri. Ia sangat tertekan
hidup bersama suaminya yang telah menghabiskan harta warisan dari ayahnya.
Akhirnya sengketa warisan diantara mereka terselesaikan.
Bella Arundell memilih bunuh diri pasca terbongkarnya kejahatan yang ia
lakukan. Sementara itu, harta warisan dari Nona Emily dibagi kembali kepada
Theresa, Charles, kedua anak Bella, dan Nona Lawson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar